Kereta api Argo Dwipangga

Kereta api Argo Dwipangga
Kereta Api Argo Dwipangga melintasi stasiun Manggarai, Jakarta
Info
Kelas	Eksekutif (Eksa) Argo
Sistem	Kereta api ekspres
Status	Beroperasi
Lokal	Daop VI Yogyakarta
Stasiun terminus	Stasiun Solo Balapan Stasiun Gambir
Jumlah stasiun	7
Rute pelayanan	1
Operasional
Dibuka	21 April 1998 [1]
Pemilik	PT Kereta Api Indonesia
Operator	Daerah Operasi VI Yogyakarta
Depo	Solo Balapan
Lokomotif	CC 203, CC 204
Teknis
Jarak tempuh	576 kilometer
Lebar trak	1067 mm
Elektrifikasi	-
Kecepatan operasi	55 - 100 Km/jam
Elevasi tertinggi	559 m (Kranggan, Banyumas)
[sembunyikan]Peta Rute (Keterangan: Ls.: berjalan langsung, kereta tidak berhenti di stasiun yang terdapat tanda ini) (KA Argo Dwipangga arah Jakarta tetap berhenti di Stasiun Kutoarjo dan Jatinegara) Legenda Ke Madiun, Surabaya Stasiun Solo Balapan Ke Wonogiri Ls. Stasiun Purwosari Ls. Stasiun Gawok Ls. Stasiun Delanggu Ls. Stasiun Ceper Ls. Stasiun Ketandan Stasiun Klaten Ls. Stasiun Srowot Ls. Stasiun Brambanan Ls. Stasiun Kalasan Ls. Stasiun Maguwo Ls. Stasiun Lempuyangan Stasiun Yogyakarta Ls. Stasiun Patukan Ls. Stasiun Rewulu Ls. Stasiun Sentolo Ls. Stasiun Wates Ls. Stasiun Kedundang Ls. Stasiun Wojo Ls. Stasiun Jenar Ls. Stasiun Montelan Batas Daop VI YK - Daop V PWT Ke Purworejo Ls. Stasiun Kutoarjo Ls. Stasiun Butuh Ls. Stasiun Prembun Ls. Stasiun Kutowinangun Ls. Stasiun Wonosari Ls. Stasiun Kebumen Ls. Stasiun Soka Ls. Stasiun Sruweng Ls. Stasiun Karanganyar Ls. Stasiun Gombong Terowongan Ijo Ls. Stasiun Ijo Ls. Stasiun Tambak Ls. Stasiun Sumpiuh Ls. Stasiun Kemranjen Ls. Stasiun Kroya Ke Cilacap, Bandung Ls. Stasiun Randegan Ls. Stasiun Kebasen Terowongan Kebasen Jembatan Kali Serayu Terowongan Notog Ls. Stasiun Notog Stasiun Purwokerto Ls. Stasiun Karanggandul Ls. Stasiun Karangsari Ls. Stasiun Legok Ls. Stasiun Patuguran Ls. Stasiun Kretek Jembatan Sakalimolas Ls. Stasiun Bumiayu Ls. Stasiun Linggapura Ls. Stasiun Prupuk Ke Tegal Batas Daop V PWT - Daop III CN Ls. Stasiun Songgom Ls. Stasiun Larangan Ls. Stasiun Ketanggungan Ls. Stasiun Ketanggungan Barat Ls. Stasiun Ciledug Ls. Stasiun Karangsuwung Ls. Stasiun Sindanglaut Ls. Stasiun Luwung Ke Semarang Ls. Stasiun Cirebon Ls. Stasiun Cangkring Ls. Stasiun Bangoduwa Ls. Stasiun Arjawinangun Ls. Stasiun Kaliwedi Ls. Stasiun Kertasemaya Ls. Stasiun Jatibarang Ls. Stasiun Telagasari Ls. Stasiun Terisi Ls. Stasiun Kadokangabus Ls. Halte Cipedang Ls. Stasiun Cilegeh Ls. Stasiun Haurgeulis Ls. Stasiun Cipunegara Ls. Stasiun Pegadenbaru Ls. Stasiun Cikaum Ls. Stasiun Pasirbungur Ls. Stasiun Pringkasap Ls. Stasiun Pabuaran Ls. Stasiun Tanjungrasa Batas Daop III CN - Daop I JAK Ke Bandung Ls. Stasiun Cikampek Ls. Stasiun Dawuan Ls. Stasiun Kosambi Ls. Stasiun Klari Ls. Stasiun Karawang Ls. Stasiun Kedunggedeh Ls. Stasiun Lemahabang Ls. Stasiun Cikarang Ls. Stasiun Cibitung Ls. Stasiun Tambun Ls. Stasiun Bekasi Ls. Stasiun Kranji Ls. Stasiun Rawabebek Ls. Stasiun Cakung Ls. Stasiun Klender Baru Ls. Stasiun Buaran Ls. Stasiun Klender Ls. Stasiun Cipinang Ls. Stasiun Jatinegara Ke Pasar Senen Ke Bogor Ls. Stasiun Manggarai Ke Tanah Abang Ls. Stasiun Cikini Ls. Stasiun Gondangdia Stasiun Gambir Ke Jakarta Kota Kereta Api Argo Dwipangga adalah kereta api kelas eksekutif argo yang dioperasikan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Jakarta (GMR) - Solo Balapan (SLO) dan sebaliknya. Kereta api ini menempuh perjalanan sejauh 576 km dengan koridor Gambir - Solo Balapan, dalam waktu sekitar 8 jam dan hanya berhenti di Klaten, Yogyakarta, Karanganyar, Purwokerto, dan Jatinegara (arah Gambir). Argo Dwipangga dengan kapasitas 350-400 penumpang dan membawa 7-8 rangkaian kereta kelas eksekutif argo menawarkan alternatif perjalanan pada siang hari dari stasiun Gambir ke Solo Balapan dan perjalanan pada malam hari dari arah sebaliknya (berkebalikan dengan alternatif perjalanan yang ditawarkan oleh Kereta api Argo Lawu). Pertama kali diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI pada tanggal 21 April 1998 menggunakan nama KA Dwipangga. Akan tetapi seiring dengan tuntuan pelanggan yang menginginkan penambahan KA Argo jurusan Jakarta - Solo, maka KA Dwipangga sengaja dimodifikasi untuk layanan kelas eksekutif argo, sehingga brand-nya pun diganti menjadi KA Argo Dwipangga pada tanggal 5 Oktober 1998. Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif dan penamaan Dwipangga memang sengaja dibedakan dengan argo lainnya yang lazim menggunakan nama gunung mengingat nama Dwipangga dirasakan sudah sangat melekat di benak pelanggan. Kata Dwipangga diambil dari sebutan kendaraan Dewa Indra berupa gajah yang setia dan mampu melindungi pengendaranya dalam segala cuaca, sehingga menumbuhkan kebanggaan dan prestise bagi penumpangnya. Rangkaian KA Argo Dwipangga terdiri dari 7-8 gerbong kelas eksekutif argo (K1), 1 Kereta Makan (KM), dan 1 Kereta Pembangkit Listrik (MP).