Mereka ini selalu ada di setiap sambungan kereta Surabaya-Blitar (Rapih Dhoho). Pedagang asongan dan pengemen digelutinya sebagai bagian dari memperoleh penghidupan. Terkadang mereka tersenyum berkat uluran para penumpang, tetapi tak jarang juga makian dan usiran dia dapat dari petugas. Mau apa lagi, itulah nasib yang harus diterima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar