Jumat, 06 April 2012

Hindari Gangguan, Lokomotif CC204 Dipasang Software Baru

Sarana lokomotif yang menarik rangkaian kereta maupun gerbong juga menjadi salah satu faktor dalam menentukan ketepatan waktu perjalanan kereta api (KA). Lokomotif pun sudah barang tentu layaknya mesin yang sering digunakan membutuhkan perawatan untuk menghindari gangguan atau kendala teknis. Seperti yang dijelaskan oleh Manajer Sarana PT. Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Fredi Firmansyah, lima lokomotif CC 204 yang berada di Dipo Lok Bandung, program komputerisasi yang terpasang pada lokomotif tersebut diupgrade dengan software terbaru.




Dengan menggunakan laptop, laporan performansi Lokomotif CC204 bisa langsung didapatkan secara komprehensif. Jika terdapat gangguan teknis bisa ditanggulangi secara cepat oleh teknisi di Dipo Lokomotif.


"Lokomotif type CC204 memiliki sistem komputerisasi yang berfungsi sebagai penunjuk performansi lokomotif dalam bekerja dan juga sebagai early warning system terhadap kerusakan maupun gangguan teknis," terang Fredi di Dipo Lok Bandung, Jumat (30/3). Dijelaskannya, beberapa waktu yang lalu program komputer tersebut mengalami system error, yang mengakibatkan proses pelaporan dari lokomotif tersebut menghilang. "Gangguan kemarin dikarenakan sistem tidak bisa menyimpan memori selama lok itu berjalan, sehingga salah satu contohnya adalah history dari seberapa jauh jalan rel yang telah ditempuh lokomotif itu menghilang," ucapnya.



Para teknisi ataupun masinis bisa memantau melalui panel Display Indicator Diagnose (DID) jika terdapat gangguan teknis yang dialami oleh Lokomotif CC204.

Tak berlangsung lama, General Elektrik (GE) sebagai produsen dari lok ini pun segera memasang instalasi software terbaru untuk menggantikan yang lama, dikarenakan menurut mereka dalam program komputer terjadi sistem error. Dan juga dipasang alat relay baru untuk menghindari kesalahan prosedur. "Saat ini sudah dipasang software dan alat relay yang baru untuk menghindari terjadinya kesalahan prosedur dalam mengoperasikan lokomotif ini," kata Fredi.


           Fredi Firmansyah, Manajer Sarana Daop 2 Bandung, mentargetkan penurunan tingkat gangguan lokomotif dalam enam bulan ke depan.


"Keunggulan yang dimiliki dari lokomotif ini dibandingkan dengan type CC lainnya, terdapat safety komponen serta dalam perawatan terhitung lebih mudah," tutur Fredi. Ia pun sudah memiliki target untuk menurunkan gangguan lokomotif dalam enam bulan ke depan. "Bukan hanya lokomotif type CC204 saja, type CC203, CC201, ataupun lokomotif type lain kami mentargetkan dalam enam bulan ke depan menurunkan tingkat gangguan lok," tutup Fredi. (Humaska PT KAI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar